JAKARTA, KOMPAS.com — Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) akan memberangkatkan 1.500 relawan ke Malaysia. Langkah ini dilakukan guna mempertahankan kedaulatan dan martabat bangsa. Dan juga untuk melindungi setiap warga negara Indonesia yang berada di Malaysia.
Koordinator Bendera Mustar Bona Ventura, mengutip Sekretaris Nasional Central Bureau (NCB)-Indonesia Brigjen Pol Halba Rubis Nugroho, mengatakan, setiap hari satu WNI meninggal di Malaysia. "Dan dalam tiga tahun terakhir, 1.421 WNI tewas di Malaysia karena penyiksaan dan pembunuhan. Hal itu tidak bisa didiamkan. Bendera pasti akan turun tangan dengan atau tanpa izin," ujar Mustar di Jakarta, Kamis (8/10).
Menurut Mustar, pihak Bendera tidak gentar walau Dewan Keamanan Nasional Malaysia telah menyiagakan keamanan di setiap perbatasan untuk menghadapi kedatangan relawan Bendera.
Bendera tetap akan memberangkatkan para relawan sesuai jadwal awal. Pemberangkatan relawan berjumlah 1.500 ini akan dilakukan secara bertahap melalui jalur masuk yang tidak pernah akan diduga oleh Malaysia. "Bisa melalui jalur udara, darat, dan laut. Tapi tidak bisa kita jelaskan secara rinci," ujar Mustar.
Pemberangkatan pertama dilakukan pada tanggal 9 Oktober. Pada waktu itu, Bendera akan memberangkatkan 200 relawan, dan diperkirakan sampai ke Malaysia pada tanggal 14 Oktober 2009.
Pemberangkatan berikutnya, 125 relawan pada tanggal 11 Oktober, 125 relawan lainnya pada tanggal 15 Oktober, 600 relawan pada tanggal 17 dan 19 Oktober, dan 400 relawan pada tanggal 22 Oktober. Dan pemberangkatan terakhir pada tanggal 25 Oktober, yaitu 50 tim medis.
Mustar mengaku aksi ini didukung 8.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di Malaysia. "Tercatat 8.000 TKI yang siap bergabung dan mendukung gerilya yang dilakukan oleh relawan Bendera," katanya.
Komen pembaca:
Tutup saja TKW ke Malay. TITIK! jadi BORO ke malay,da yg resmi da yang non resmi!ujung2nya tetep ajh RI yg akan tanggung malu ini!
BENDERA, tolong bantu teman-teman di Padang. Tadi kami kontak dia belum tersentuh bantuan sama sekali. Ngapain datang untuk marah2. Demo saja pemerintah yang membiarkan TKI illegal datang. Saatnya BENDERA membantu keselamatan seni budaya kita. Kerahkan anggota untuk membuat usulan paten ke pemerintah. Kalo pemerintah tidak mau keluar uang untuk paten, demo saja. Hidup Indonesia
wahh wahh ini gimana sehh segala jumlah orang dan tgl keberangkatan dikasih tau,kaya ngirm kontingen olah raga aja?yang bener lah??
ga ada cara yg lebih berpendidikan apa????
trus sampe sana mereka di kasi kerjaan, gaji tinggi, rumah, n mobil...ujung2nya mereka menghina2 bangsa sendiri...CPD.....
Apa tidak ada jalan yang lebih baik dari bertengkar? Bukannya nanti menambah sengsara?
Sebaiknya di bicarakan dulu...jgn malah jd masalah..masuk kenegara org juga ada aturanya...tenaga prof tak pernah ada masalah.
maksud dari kawan2 bendera memang baik.. tapi saya pikir cara-cara yang digunakan kurang baik. kt hrs menunjukkan cara2 yang beradab dengan menghindari kekerasan.. sebab usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan tki ini belum maksimalkan. yg perlu kita lakukan kita terus menekan pemerintah (khususnya depnaker) spy serius menangani permasalahan ini.. dan juga kepada malaysia melalui pemerintah supaya melindungi tki dgn mngeluarkan produk hukum.
Melindungi dgn cara apa?? jgn ngaco deh.. lebih baik kirim relawan buat bantu saudara2 kita sumbar..
Hanya sekelompok org yg gak punya otak, gak usah ngeyel lebih pergi ke Padang,Jambi sama tasikmalaya, bantu sdr2 kita yg baru kena musibah tenaga kalian lebih diperlukan disana.Kalo gak putar kembali waktu kembali kemasa perang,disitu kalo mau perang silahkan memang zamannya utk perang.
inilah akibatnya jika masyarakat tidak benar2 mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
nicham
0 Comments:
Post a Comment